Upacara Ritual sipaha sada adalah upacara khusus memperingati Ari Hatutubu (hari kelahiran) Tuhan simarimbulubosi dan mengenang hasiakbagion ni akka si oppungon (opung- opung yang terdahulu yang memperjuangkan parmalim yang mengajarkan hamalimon), dan tona (amanah) dari Tuhan Simarimbulubosi supaya dilaksakan upacara ritual sipaha sada setiap tahunnya.
Parmalim adalah satu aliran kepercayaan pada masyarakat batak toba yang masih bertahan dan menjadi bagian dari ungkapan spiritual lokal masyarakat Batak Toba. Agama parmalim bukanlah agama pendatang atau juga agama universal, melainkan agama lokal yang lahir di tanah Batak. Tujuan dari didirikannya kepercayaan Parmalim adalah sebagai usaha untuk melindungi kepercayaan maupun kebudayaan tradisional batak toba dari pengaruh misionisasi agama seperti ajaran kristen, Islam serta tekanan dari kolonial Belanda (Sidjabat 1983:26 dalam Harahap 2016:21).
Kepercayaan parmalim menggunakan gondang hasapi dalam perayaan upacara ritual sipaha sada. Gondang hasapi menunjukkan masa-masa kecil hingga Tuhan Simarimbulubosi tumbuh dewasa. Pengalaman hidupnya di masa remaja, berkorban, sampai marsiak bagi, dituangkan ke dalam musik Gondang Hasapi yang disebut marhinalo (gondang hasapi).
Pengertian Kata Gondang
Gondang dalam tradisi ritual Parmalim di masyarakat Batak Toba kata gondang memiliki pengertian beragam (multifacet meaning), tergantung pada situasi serta konteks apa dan bagaimana kata tersebut digunakan. Berbeda hal pada pendapat masyarakat diluarnya, gondang pada umumnya dimengerti sebagai “ensambel musik tradisi” atau gendang nya masyarakat Batak Toba. Bagi masyarakat parmalim Batak Toba, gondang tidak semata-mata dimaknai hanya sebatas ungkapan ekspresif estetik-musikal, lebih dari itu gondang merupakan “representasi simbolik” dari ungkapan penyampaian Doa (tonggo) yang ditujukan bagi Sang Pencipta serta berbagai kekuatan supranatural yang mereka yakini.
Dalam konsep pemikiran masyarakat Batak Toba, kata gondang mempunyai banyak pengertian. Kata gondang berkaitan dengan banyak aspek dan secara khusus pula berkaitan dengan adat ni dalihan na tolu (Simangunsong, 2002:4). Kata gondang mempunyai arti sebagai berikut:
- Ensambel musical, yaitu ensambel gondang sabangunan dan gondang hasapi
- Satu set alat-alat musik gendang yaitu taganing dan gordang
- ‘doa’ misalnya Gondang Sampur Marorot (memohon supaya mempunyai anak)
- Judul lagu, misalnya Gondang Embas-embas (gondang bersukacita)
- Kelompok repertoar, misalnya Gondang Sombah (Gondang untuk menyembah)
- Nama upacara, misalnya Gondang Saem (upacara penyembuhan), Gondang Mandudu (Gondang memanggil hujan)
- Tempo lagu, misalnya gondang na jae-jae (gondang bertempo sedang)
- Nama bagian dalam upacara pesta adat yang berkaitan dengan adat ni dalihan na tolu. Nama-nama acara itu adalah gondang ni suhut (gondang [acara] khusus manortor [menari] daripada pelaksana upacara adat)
Kata gondang dalam konteks yang berbeda-beda ini memberi gambaran tentang konsep berpikir orang Batak Toba mengenai musiknya, upacara adat, upacara non-adat (pesta hiburan), dan upacara ‘agama'.
Ansambel gondang hasapi
![]() |
Hasapi ende (plucked lute) |
Gondang hasapi adalah salah satu dari dua ensambel musik yang dikenal di tengah masyarakat Batak Toba. Ensambel ini terdiri dari instrumen:
- Hasapi ende (plucked lute), berperan sebagai pembawa melodi
- Hasapi doal (plucked flute), berperan sebagai pembawa ritem konstan
- Sarune etek (shawn), berperan sebagai pembawa melodi dan memiliki reed tunggal (single reed)
- Garantung (wooden xylophone), berperan sebagai pembawa melodi
- Hesek, berperan sebagai pembawa tempo (ketukan dasar)
Kelima alat musik di atas digunakan pada siang sampai sore hari. Sedangkan instrumen Sulim digunakan pada malam hari untuk acara hiburan. Sulim berperan sebagai pembawa melodi. Dalam penyajiannya, semua instrumen yang berperan sebagai pembawa melodi di dalam ansambel gondang hasapi selalu dimainkan secara heterofonis. Heterofonis adalah sebuah tekstur melodi, dimana satu melodi dimainkan secara bersamaan oleh beberapa instrumen melodi yang berbeda dengan gaya penggarapan yang berbeda pula.
Judul lagu Gondang Hasapi Dalam Ritual Parmalim
Pada hari pertama upacara ritual Sipaha sada dilaksanakan ada beberapa macam gondang khusus untuk memperingati hari kelahiran Simarimbulubosi. Berikut adalah nama-nama gondang yang dimainkan pada saat upacara ritual berlangsung:
- Gondang untuk sang Ibu yang sudah melahirkan Simarimbulubosi, yang bertujuan untuk menghormati Ibu Simarimbulubosi atas jasa dan pengorbanannya
- Gondang hatutubu (gendang kelahiran) yang bertujuan untuk mengenang dan memperingati saat-saat kelahiran Simarinbulubosi
- Gondang Pangharoanan (gendang menyambut kelahiran) yang bertujuan untuk mengenang dan memperingati saat-saat masyarakat pada masa itu menyambut kelahiran Simarimbulubosi
- Gondang Didang-didang (gendang membuai-buai) yang bertujuan untuk mengenang dan memperingati saat-saat “boru ni Debata” (Putri Debata) membuai-buai Simarimbulubosi setelah lahir dari rahim Ibunya
- Gondang Haposoon-nya (gendang pada waktu mudanya) yang bertujuan untuk mengenang dan memperingati waktu Simarimbulubosi masih kecil dan muda belia
- Gondang Ulaon-nya (gendang kenabiannya) yang bertujuan untuk mengenang dan memperingati saat Simarimbulubosi menjalankan tugas menyampaikan ajaran kepada umatnya
- Gondang habengeton (gendang ketabahannya) yang bertujuan untuk mengenang dan memperingati ketabahan hatinya dalam memimpin dan mengayomi umatnya selama ia berada di dunia ini
- Gondang Panghonghopan-nya (gendang pembelaannya) yang bertujuan untuk mengenang dan memperingati pembelaannya terhadap umatnya
- Gondang Hasiakbagion-nya (gendang penderitaannya) yang bertujuan untuk mengenang dan memperingati tentang penderitaannya selama memimpin dan mengayomi umatnya
- Gondang Hamonangan-nya (gendang kemenangan) yang bertujuan untuk mengenang dan memperingati kemenangan ketika berhadapan dengan iblis
- Gondang Parolop-olopan-nya (gendang merayakan kegembiraan) yang bertujuan untuk mengenang dan memperingati saat-saat kegembiraannya setelah menang melawan iblis
- Gondang Hasahatan (gendang tempat yang dituju, penerima dan perantara) yang bertujuan untuk pernyataan bahwa Simarimbulubosi adalah sebagai perantara, menerima atau penghubung antara manusia dan Debata, terutama dalam hal doa dan segala amal ibadat selama manusia berada di dunia ini.
Semua judul gondang di atas adalah gondang yang wajib dibawakan dalam upacara ritual Sipaha sada setiap tahunnya. Dan setiap bunyi masing-masing gondang yang dimainkan sudah baku dan tidak dapat ditukar-tukar sampai kapan pun.
Source:
Wikipedia
Marini Dolok Saribu, 2017. "Analisis Penyajian Dan Fungsi Musik Gondang Hasapi Dalam Ritual Sipaha Sada Pada Parmalim Di Huta Tinggi Kecamatan Laguboti". Skripsi. Medan: Universitas HKBP Nommensen